Mengenal Penyakit Jantung Bengkak

Jantung merupakan organ dalam tubuh yang memiliki fungsi sangat penting. Fungsi utama dari jantung sendiri adalah memompa darah keseluruh tubuh. Jantung juga termasuk salah satu organ vital pada manusia karena berperan sebagai pemberi nutrisi keseluruh tubuh. Dengan arti kata organ satu ini sangat penting untuk dijaga agar tidak mengalami masalah. Jika jantung bermasalah, bukan tidak mungkin akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Yang perlu untuk ketahui ada banyak masalah kesehatan yang dapat menyerang bagian satu ini, salah satunya yaitu penyakit jantung bengkak. Penyakit jantung bengkak atau disebut dengan kardiomegali adalah kondisi dimana menebalnya otot jantung sehingga membuat ukuran jantung melebihi angka normal. Bukan tidak mungkin, kondisi jantung yang mengalami hal ini akan membuat fungsi utama jantung tidak berjalan sebagai mana mestinya. Tidak hanya itu tapi jantung bengkak sangat berbahaya apabila tidak cepat ditangani dengan baik. Jantung bengkak dapat terjadi pada usia berapa saja termasuk anak-anak.Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung agar hal ini tidak terjadi. Menerapkan pola hidup sehat merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung bengkak.

Nah, apakah diantara Anda semua ada yang tahu apa penyebab dari penyakit jantung bengkak? Jika tidak tahu, berikut ini akan dibahas mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan dari penyakit jantung bengkak. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai penyakit satu ini, simar uraian di bawah ini.

Penyebab

Jantung bengkak, merupakan salah satu penyakit yang perlu ditindak lanjut lebih cepat. Ini dikarenakan jantung merupakan organ yang memiliki peran penting bagi setiap orang. Jika jantung bengkak, secara otomatis tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga tubuh tidak akan mendapatkan aliran darah yang lancar. Jantung dapat mengalami bengkak, sesungguhnya disebabkan oleh berbagai faktor. Anda harus tahu faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan penyakit jantung bengkak ini. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa lebih waspada diri. Berikut ini hal-hal yang bisa menyebabkan penyakit jantung bengkak atau pembesaran jantung.

  1. Mengalami darah tinggi
  2. Kekurangan darah merah (penyakit anemia)
  3. Jarang berolahraga
  4. Otot jantung lemah
  5. Punya penyakit jantung bawaan
  6. Kelebihan zat besi di dalam tubuh
  7. Penyakit katup jantung
  8. Gangguan tiroid

Gejala

Penyakit jantung bengkak dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda dari setiap orang yang punya penyakit satu ini. Namun, ada juga sebagian orang yang tidak punya gejala dari penyakit ini tapi mengidap penyakit satu ini. Hal ini baru diketahui ketika melakukan cek up. Jika Anda mengalami hal-hal ini, bisa jadi merupakan gejala dari penyakit jantung bengkak. Gejalanya seperti sesak nafas, berat badan bertambah (akibat jantung yang bengkak), sering merasa kelelahan berlebihan dengan aktivitas yang dilakukan tapi tidak berat, kaki lama kelamaan menjadi membengkak, mengalami rasa nyeri pada bagian dada yang berlangsung beberapa kali, sering pingsan mendadak, dan jantung terasa berdebar.

Pengobatan

Pengobatan untuk penyakit jantung bengkak, yang kudu dilakukan tidak lain dan tidak bukan yaitu harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan resep dokter. Selain dengan cara itu, Anda harus menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menurunkan berat badan jika terlalu gemuk, mengontrol tekanan darah, istirahat yang cukup, hindari menggunakan zat-zat berbahaya, dan rajin berolahraga.

Seputar Penyakit Liver

Penyakit liver merupakan masalah kesehatan yang mengganggu fungsi hati, dimana organ dalam tubuh tersebut tidak dapat berfungsi secara normal. Liver atau hati terletak di bagian perut kanan atas tepatnya di bawah tulang rusuk, sedangkan bentuknya memiliki dua bagian yakni kanan dan kiri.

Hati pada dasarnya memiliki beberapa fungsi penting bagi kesehatan tubuh antara lain, sebagai metabolisme lemak dimana hati yang dapat menghasilkan empedu dan kolesterol bekerja untuk mencerna dan mengirim lemak dalam tubuh, hati juga menghasilkan asam amino yang memiliki peranan penting dalam melawan infeksi, menjadi tempat penyimpanan gula sehingga hal ini dapat menjaga normalnya kadar gula dalam darah, serta membantu pembekuan darah, dan masih banyak lagi berbagai fungsi lainnya. Ketika hati tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menjalankan fungsinya, di saat itulah penderita terdiagnosis penyakit liver.

Penyebab

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab umum penyakit liver, antara lain:

  • Infeksi yang disebabkan oleh parasit maupun juga virus yang menyerang organ hati dapat menimbulkan peradangan bahkan juga menurunkan fungsi hati. Pada dasarnya, penyebaran virus yang mengakibatkan rusaknya fungsi hati bisa melalui urin, darah, makanan yang terkontaminasi, atau bahkan berdekatan langsung dengan penderita liver.
  • Genetik/keturunan. Hampir sebagian besar penyakit timbul karena faktor keturunan. Meski demikian, faktor genetik juga tidak dapat menjadi satu patokan seseorang mengalami suatu kondisi tertentu.
  • Kelainan sistem kekebalan tubuh. Penyakit antoimun, dimana sistem imun bisa menyerang diri sendiri yang juga beresiko menimbulkan berbagai penyakit berbahaya lainnya termasuk liver.
  • Pengkonsumsian alkohol. Mengkonsumsi alkohol terlalu berlebihan dan juga kebiasaan merokok yang tidak dapat ditinggalkan utamanya juga sangat berbahaya terhadap kesehatan termasuk hati. Alkohol mengakibatkan daya tahan tubuh lemah dan juga memperburuk penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Gejala

Masalah kesehatan yang menganggu fungsi hati atau organ tubuh bagian dalam memang patut diwaspadai. Gejala-gejala yang dialami menjadi suatu petunjuk untuk harus melakukan tindakan dengan segera sebelum terlambat. Beberapa tanda yang dapat dialami oleh penderita penyakit liver antara lain kulit dan mata tampak kuning, nyeri serta bengkak di bagian perut, warna urin gelap, mudah lelah, mual & muntah, menurunnya selera makan, feses berwarna pucat atau berdarah, rasa gatal pada kulit, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, dan juga mudah memar. Kendatipun tidak semua gejala tersebut dialami, namun bila salah satu gejala sering dialami ada baiknya segera memeriksakan lebih lanjut untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Pengobatan

Dari segi pengobatan penyakit liver pada umumnya akan disesuaikan dengan faktor yang menjadi penyebab menurunnya fungsi hati. Bahkan dokter juga akan melakukan pemeriksaaan yang direkomendasikan untuk melihat kerusakan hati yang sebenarnya baik itu melalui tes darah, CT Scan, MRI, atau juga USG. Pengobatan kanker hati umumnya tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang dialami, contohnya bila disebabkan oleh infeksi virus maka masih memungkinkan untuk diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan, begitu pula bila pengaruh alkohol penderita harus berhenti mengkonsumsinya. Namun, bila kerusakan hati sudah relatif parah bukan tidak mungkin harus dilakukan jalan operasi.

Penyakit liver memiliki beberapa tahapan atau yang juga dikenal dengan stadium 1 sampai akhir. Beberapa hal yang juga dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit liver di antaranya pengaruh bahan kimia atau racun, obesitas, diabetes, bahkan juga penyuntikan obat dengan jarum yang sama.

Apa Itu Endometriosis?

Hasil penelitian membuktikan kalau kaum hawa memiliki resiko terserang penyakit yang lebih rentan dibandingkan pria. Endometriosis, salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang rentan menyerang wanita. Apa itu endometriosis? Endometriosis sendiri merupakan suatu kondisi di mana jaringan rahim (endometrium) tidak tumbuh di dalam rahim tetapi bisa di ovarium, peritoneum, usus, ureter, kandung kemih, paru-paru, bahkan bisa juga di otak. Bagaimana penyakit ini bisa muncul? Apa saja gejalanya? Bagaimana tindakan penanganannya? Temukan jawabannya di bawah ini.

Apa penyebabnya?

Bagaimana jaringan rahim bisa terbentuk di luar rahim? Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi faktor pemicunya. Akan tetapi, beberapa ahli meyakini bahwa endometriosis disebabkan oleh retrograde menstruation. Ini merupakan istilah untuk kondisi di mana darah haid yang mengandung endometrium tidak keluar dari tubuh tapi balik ke atas melalui saluran telur menuju rongga perut. Gangguan sistem imun tubuh pada wanita juga diyakini sebagai penyebab masalah sistem reproduksi ini. Gangguan sistem ketahanan tubuh membuat endometrium yang menempel pada organ di luar rahim tidak mampu dihancurkan. Penyebab lainnya adalah tingginya kadar hormon estrogen karena disebabkan oleh zat kimia & makanan yang dikonsumsi. Hormon estrogen sendiri merupakan hormon yang mengatur siklus haid dan juga sistem reproduksi.

Apa saja gejalanya?

Untuk mengenali seorang wanita mengalami endometriosis, gejala-gejala berikut dapat menjadi indikatornya:

  • Sakit ketika datang bulan. Sakit saat menstruasi pada dasarnya normal. Ini karena hormon prostaglandin tengah merangsang kontraksi otot untuk meluruhkan dinding rahim. Akan tetapi, menjadi tak wajar jika sakit yang dirasakan begitu hebat dan berlangsung selama siklus haid berlangsung. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jangan-jangan menjadi gejala dari endometriosis.
  • Sulit hamil. Gejala lain yang dapat menjadi indikator terserang endometriosis adalah sulit hamil (kalaupun bisa, resiko keguguran lumayan tinggi). Oleh karenanya, pasutri yang tak kunjung mendapatkan momongan sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan .
  • Sulit buang air besar. Mesti diwaspadai jika mengalami kesulitan buang air besar. Apalagi jika dirasa telah memenuhi kebutuhan cairan yang cukup setiap harinya. Perlu diketahui bahwa kesulitan buang air besar menjadi salah satu gejala yang ditimbulkan dari penyakit sistem reproduksi, endometriosis.

Gejala lainnya dari penyakit ini antara lain kembung, mual saat haid, kelelahan, diare, dan lain sebagainya. Masing-masing penderita endometriosis bisa jadi mengalami gejala yang berbeda-beda tergantung tempat tumbuhnya endometrium.

Bagaimana langkah penanganannya?

Langkah yang dapat dilakukan untuk menangani endometriosis adalah dengan mengkonsumsi obat analgesik anti inflamasi non-steroid. Mengingat penyakit ini juga dipengaruhi oleh hormon, maka langkah penanganan lainnya yang dapat dilakukan adalah terapi hormon untuk mengatur kembali produksi hormon estrogen. Untuk endometriosis yang tergolong parah, biasanya dokter akan menyarankan pengangkatan endometrium.

Endometriosis memang tidak sampai menyebabkan kematian mendadak seperti penyakit jantung. Akan tetapi, penyakit ini harus tetap diwaspadai karena komplikasinya yang mengerikan. Salah satunya menyebabkan kesulitan hamil. Kalau bisa pun, peluang mengalami keguguran sangat tinggi. Mencegah sedari sekarang merupakan tindakan yang paling bijak sebelum penyakit ini menyerang. Gejalanya pun penting diketahui supaya bisa segera menanganinya jika mengalami gejala yang serupa.